Fenomena "SMKTI Airlangga"

Lima tahun silam aq memasuki gedung sekolah swasta ini. Aq masih ingat dulu generasi pertama yang aq ajar seperti Nurhayati, Syaiful, Basir, dan banyak nama lainnya. Suasana kelas panas, gersang dan menyedihkan. Semangat belajar ketika itu hanyalah untuk bertahan memperoleh ijasah SMA, selebihnya urusan masa depan, aq tidak bisa melihat adanya "passion" yang terpancar dari raut muka mereka.
Dikalangan para guru, sepertinya mafhum bahwa "the uncounted generation" ini tidak diharapkan bisa berbuat sesuatu yang berarti.
Suasana mulai berubah, ketika pergantian kepala sekolah (madriyanto.blogspot.com) dan perekrutan guru-guru baru (www.abdulmalik.tk, dkk). Teringat satu test case saat Microsoft mengadakan seminar di Samarinda dengan menggandeng SMKTI Airlangga, di bulan Pebruari tahun 2004. Aq dan Pak Benny terkapar di ruangan, kelelahan menginstall kurang lebih 30 PC dari ECS dengan software demo Microsoft dotnet 2003-nya. Hari ke-2 event tersebut, aq tidak bisa hadir karena telah bertolak ke Bogor untuk menikah.
Di tahun 2004, kesempatan langka datang dengan undangan Lomba Kompetensi Sekolah (LKS) yang diadakan di Balikpapan. Not seriously taken into account, Basir dan Syaiful, dua orang murid magang di tempat kerjaku berangkat dengan persiapan seadanya. Tak dinyana keduanya menang dan terpilih untuk mewakili Kaltim di event Nasional di Semarang bersama rekannya dari SMKN 1 Semarang.
Disitulah mereka mulai digembleng siang malam selama kurang lebih satu setengah bulan. Aq sebagai guru dan ketempatan magang mereka juga sibuk kasak kusuk dengan VEDC Bandung dan Malang untuk mencari kisi-kisi LKS. Finally, we went there..
Sekali lagi, minim persiapan, hanya berbekal satu laptop (namun semua tutorial telah dicetak), mereka belajar di asrama. Pernah tahu blind chess? kira-kira seperti itulah mereka belajar pemrograman. Saat itu aq sampaikan, apabila belum bisa membayangkan apa yang terjadi, bagaimana cara membuatnya tanpa harus ada komputer, maka kesempatan untuk berlaga dan berjaya juga tidak ada.
Di hari terakhir sebelum test, strategi pun diatur, mereka kusuruh tidur cepat agar fresh pagi harinya. Hanya berselang satu hari setelah berlaga, dan dari pihak propinsi mereka tidak diharapkan menang, tim kami pulang, dan aq bertahan untuk urusan lainnya di Jakarta. What was the news? Tim Kaltim menduduki peringkat 4 di bawah Jakarta, Bandung, dan tuan rumah. Saat itu aq bertemu dengan kepala Depdiknas Kaltim dan berkata: kita menang! Pagi harinya, aq makan bersama mantan kepala sekolah di SMA-ku dulu, Pak Harimurti, yang sekarang jadu petinggi di Depdiknas Kaltim, dan banyak berbicara tentang sekolah ini. Beliau berjanji untuk memberikan concern lebih untuk LKS TI di kaltim tahun-tahun mendatang.
Tahun 2004 akhir, aq sudah mulai disibukkan dengan kegiatan di tempat kerja, selain itu, aq telah diterima sebagai tenaga pengajar di Universitas Mulawarman, kembali ke bidangku, Food Science. Akhirnya tahun 2005 adalah tahun pengunduran diriku sebagai pengajar dari dua sekolah, SMKTI Airlangga dan SMKN 1 Samarinda.
Kembali ke perkembangan SMKTI Airlangga, Dedi Purwanto, a talented student, pada waktu itu baru kelas 1 menjadi kandidat untuk meneruskan kesuksesan Basyir dan Syaiful. Kedua-duanya aq minta untuk menurunkan pengetahuan, mengajarkan dengan sebaik-baiknya. Kalau dihitung-hitung, aq dah jadi kakek guru :) :) Sementara, aq mengajarkan hal serupa untuk SMK 1 dan SMK 7 Samarinda. I thought this was a fierce competition! Tentu saja, yang menang adalah yang paling siap. 6 bulan lamanya, kurang lebih, Dedi dilatih, ditambah semangat belajarnya yang luar biasa, menjadikan dia superior dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Melihat kemampuannya yang sudah tidak diragukan, maka aq berdiskusi dan menyampaikan kepada pak Adriyanto, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari Dedi, lagipula aq sudah 2x ke Bali, maka Pak Abdul Malik sangat layak untuk mendampingi Dedi kesana.
Seperti yang diharapkan, Dedi mejadi juara 2 di tahun 2005 (Bali) dan 3 di tahun 2006 (Jakarta).
Bahkan, sang murid sempat dipanggil untuk seleksi tim olimpiade komputer untuk berlaga di Singapore, sayangnya pemberitahuan tesebut terlambat dan mereka berangkat tanpa persiapan.
Perjalanan SMKTI Airlangga lainnya adalah menjadi nominator bubu-award bidang pendidikan karena konsistensinya dalam mengisi konten web mereka (www.smka-smr.sch.id) hingga sekarang. Sekalipun trend sudah bergeser ke Software, pencapaian SMKTI-Airlangga tidak kalah galaknya, dengan menjadi 10 besar kompetisi film nasional di Jogjakarta. Dulu, 4 tahun lalu, tidak ada kebanggaan menjadi murid SMKTI Airlangga, sekarang..? Guru-guru yang mengajar, alumni, bahkan kota Samarinda pun bangga akan sekolah tersebut.
Bergerak dari kekuatan komunitas, SMKTI Airlangga rupanya tidak melupakan akan akarnya. Terbilang Microsoft, Dr. Onno Purbo, Inixindo, dan berbagai presenter terkenal pernah "mentas" di sekolah yang gedungnya masih kalah jauh dari gedung sekolah negeri lainnya. SCCN adalah salah satu gagasan di tahun 2007, selepas Cyber school yang digagas sekitar tahun 2005 lalu.
What is the current ambition? I saw from the website, the tagline is now: toward number ONE Vocational High School in Indonesia. Satu hal yang sangat keren di website tersebut adalah munculnya SIPSA berbasis teknologi web 2.0 dan mulai bermunculannya animator-animator 3D dari siswa.
When there is a passion and action to change, it will come sooner or later ! Ayo, aq tunggu fenomena lainnya di tahun-tahun mendatang.

Comments

Anonymous said…
iseng2 blogwalking ketemu blognya senior, gmana kabarnya om? :D. Bravo deh smkti, kami2 yang baru jadi alumni bisa bangga pernah skul di sana.

http://kecebong.madpage.com
Blog, Portfolios, Creativity
Web Admin said…
Pak Anton, saya baca posting ini pukul 24.32 dari rumah setelah dapat email dari Dedi. Saya terharu campur bangga baca tulisan ini. Ingat masa2 susah dulu... Tapi percayalah, tanpa pak Anton, sekolah kita ini nggak bakal punya passion sebesar ini. Sukses utk karirnya di food science...
ARahmadi said…
@kecebongsoft
Sukses dengan karir Anda. Jangan sampai lupa menggapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Karena di Indonesia, itu adalah modal utama.

@madriyanto
Pak Kepsek, saya sangat kagum dengan teman2 yang masik bertahan di sekolah tersebut. Salam buat mereka ya.. sementara saya belum bisa bersua lagi dengan teman2.
Anonymous said…
wah...saya telat banged nih nemunya blog pak anTon....baca postingan bapak rasanya pengen sekolah lagi, huehehhe SMKTI, BKD, huehehe di BKD 1,5 bulan tapi serasa lama banged...! banyak kenangan di sana paK, ada rambutan, bakso, huehehe salam rindu dari saya paK...

Popular posts from this blog

Nilai gizi pada jagung dan turunannya

Polemik Nata de Coco Berbahan Baku Pupuk Urea

Urun Rembuk Tentang Pengentasan Stunting