Cara mudah untuk diet: Stop minum yang manis-manis

In English: To reduce fat transformation inside our body is as simple as to avoid consuming fructose in our diet. The sugary compound can increase enzymes that are converting dietary sugar into triglycerides, or simply fat. Critics argued fructose is not solely responsible for obesity in adult. However, it blocks some energy balance regulators inside our body. Most of the fructose is ingested from drinks while research said drinks account 20% of energy intake. Therefore, reducing sweet in drinks is a good way to stay slim.

Dalam pencarianku di jurnal-jurnal yang bertebaran di Internet, ternyata minuman itu bertanggung jawab memasok sekitar 20% energi dari total semua pangan yang kita konsumsi.

Wajar bukan? Setiap hari, berapa banyak (es) teh manis atau (es) jeruk yang kita hirup? Belum termasuk kalau kita membuat kopi ataupun bandrek susu hangat di malam hari sambil menemani surfing kita di Internet? Semuanya mengandung gula (sucrose, atau glukosa).


Gambar dari iStockphoto, dikutip oleh ScienceDaily.com

Lantas, gula apa yang menurut peneliti mampu membuat perut kita ber'pager' alias tambah lemak? Gula buah(fructose)! Gula buah ini umum ditemukan dalam produk sirup, terutama sirup-sirup yang diberi pemanis dari HFS (high fructose syrup). Fruktose banyak digunakan karena indeks kemanisannya jauh lebih tinggi dibandingkan gula biasa, artinya lebih sedikit bahan yang ditambahkan untuk menciptakan rasa manis pada produk pangan.

Menurut Seorang peneliti asal Jepang, fruktosa mampu menginduksi gen-gen (lagi-lagi gen!) dalam tubuh untuk memproduksi enzim yang mengkonversi gula yang tercernakan (dietary sugar) menjadi lemak tubuh (trigliserida). Jumlah ekspresi gen-gen tersebut dua kali lipat dibandingkan pada konsumen sukrosa.

Hasil penelitian ini didukung oleh laporan sebuah lembaga penelitian medis di US yang mengatakan fruktosa dengan cepat dikonversi menjadi lemak tubuh. Mekanisme peningkatan penyimpanan lemak di dalam tubuh rupanya dipengaruhi dengan tidak responsifnya Leptin akibat konsumsi fruktosa yang berlebihan. Leptin ini adalah sebuah hormon yang mengatur keseimbangan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan energi yang harus dikeluarkan.

Anda pernah merasa pusing setelah mengkonsumsi makanan/minuman yang manis atau berenergi tinggi? Kalau ya, bersyukurlah karena tubuh Anda masih mempunyai Leptin yang membantu memberitahukan bahwa terlalu banyak energi di dalam tubuh Anda.

Walaupun demikian, penelitian seputar tanggung jawab fruktose dalam minuman terhadap kegemukan masih dianggap meragukan.

Setidaknya, seiring dengan kontribusi minuman yang 20% itu terhadap asupan energi bagi tubuh kita, secara mudahnya, kita bisa menghindari pembentukan lemak dengan cara membatasi minum manis. Jadi tidak perlu terlalu berpantang makan makanan enak bukan? Cukup jaga minuman Anda untuk tetap slim.

Comments

Popular posts from this blog

Nilai gizi pada jagung dan turunannya

Polemik Nata de Coco Berbahan Baku Pupuk Urea

Urun Rembuk Tentang Pengentasan Stunting