Bio-fuel hidden carbon cost

Bio-fuel merupakan salah satu alternatif substitusi bahan-bakar berbasis karbon yang kian menipis. Setiap pemanfaatan bahan-bakar karbon, mengacu pada kesepakatan carbon-trading dalam memerangi Global Warming, harus diukur jumlah pelepasan emisi karbon.
Tanaman, dikatakan merupakan sumber penyimpan karbon, dalam bentuk batang, buah, daun. Penggunaan Bio-fuel akan memanfaatkan karbon yang tersimpan di tanaman sebagai energi penggerak mesin-mesin industri. Permasalahannya: proses produksi bio-fuel dan industrialisasi perkebunan tanaman adalah sumber lain yang menggunakan bahan-bakar karbon.

Untuk memperjelas masalah ini, diagram di atas menyajikan ilustrasi penggunaan karbon dalam proses industrialisasi tanaman sawit dan proses pengolahan bio-diessel berbasis sawit.

Pada intinya, pada saat plantation, perimbangan karbon diserap dalam bentuk karbon dioksida terhadap pelepasan karbon dioksida sebagai akibat industrialisasi tanaman sawit diasumsikan positif. Jumlah karbon yang diserap lebih besar dibandingkan yang diperlukan.

Akan tetapi, dalam tahapan proses pengolahan CPO, trans-esterifikasi menjadi biodiessel, emisi karbon yang dilepaskan tidak diimbangi proses penyerapan karbon. Industrialisasi pengolahan membawa perimbangan karbon ke arah negatif.

Selanjutnya, perlu diukur pula jumlah energi yang dikandung dalam biodiessel dan potensial emisi karbon yang akan dilepaskan pada saat penggunaan biodiessel.

Untuk memodelkan keseimbangan massa emisi karbon ini, kita dapat melakukan pendekatan sebagai berikut:

Qi = energi yang diperlukan dalam satuan operasi i pengolahan karbon menjadi biodiessel (MJ)
mi = emisi karbon spesifik per satuan energi dalam satuan operasi i pengolahan karbon menjadi biodiessel (kg CO2/MJ)
Qf = energi yang dikandung dalam biodiessel (MJ)
mf = emisi karbon spesifik per satuan energi dalam biodiessel (kg CO2/MJ)
m(processing) = emisi karbon yang dilepaskan dalam pengolahan biodiessel (kg CO2)

Comments

Popular posts from this blog

Nilai gizi pada jagung dan turunannya

Polemik Nata de Coco Berbahan Baku Pupuk Urea

Urun Rembuk Tentang Pengentasan Stunting