3T Pendidikan untuk 4R
Dalam diskusi di sebuah grup WhastsApp yang terdiri dari nama-nama besar, seperti Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Dr Benny Bandanadjaja, Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti 2014-2019 Dr. Patdono Suwignjo, Prof. Johannes Gunawan, Prof. Bernadette Mulyati Waluyo, Ibu Ani Nurdian Azizah Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemenristekdikti 2014-2019, dan masih banyak lagi, terbersit ungkapan 3T dan 4R yang menggambarkan bahwa Indonesia tak kalah dalam membangun konsep pendidikan tinggi yang baik. Tiga "T" tersebut berasal dari bahasa jawa: "tatag-teteg-tutug". Sementara, empat "R" berasal dari bahasa Indonesa: "rasio-raga-rasa-rukun".
3T dalam proses pendidikan
Adalah Bapak Agus Nugroho MT, wakil dekan Sekolah Vokasi UGM, yang mengingatkan akan pitutur tatag-teteg-tutug. Tatag dapat diartikan sebagai tahap inisasi yang dibarengi dengan motivasi yang sungguh-sungguh untuk menunjukkan hasil. Permulaan yang benar, baik, dan konsisten akan menghasilkan karakter (ethos).
Pelaksanaan pendidikan yang konsisten di jalur yang tepat dengan perbaikan-perbaikan perlu untuk dikawal dari sisi kebijakan, termasuk membangun sistem monitoring yang dapat dijalankan. Ketabahan (persistence and perserverance) dalam proses eksekusi (pathos) ini disebut teteg.
Transformasi kualitas lulusan yang diharapkan merupakan sebuah hasil dari proses pendidikan dan pelaksanaan kebijakan yang tepat atau dalam istilah Mas Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini, sering diistilahkan "menetas". Menetas dengan khas dan memiliki diferensiasi yang diharapkan (logos). Inilah yang dimaksud dengan tutug. Lebih lanjut, penjelasan Ibu Suprihati, seorang Kompasiana, dapat dilihat di laman beliau. Ungkapan lain yang lebih lengkap adalah:
Tatag, teteg, tangguh, tanggon, tanggap (bakal) tutug
4R sebagai tujuan pendidikan
Sebagai bangsa maritim, pendidik dan pengambil kebijakan dalam pendidikan ibarat pelaut yang handal berarti pelaut yang mampu mencapai tujuan dan siap menghadapi gelombang. Tentunya, tujuan perlu didefinisikan. Menurut Prof. Johannes Gunawan, tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Unesco dalam Higher Education Conference, Oktober 1998, di Perancis menetapkan empat ranah pendidikan, yaitu:
- learning to know (kognitif/knowledge/pengetahuan),
- learning to be (afektif/attitude/sikap),
- learning to do (psikomotorik/skill/keterampilan), dan
- learning to live together (kooperatif/cooperation/kerjasama).
Comments