Kelinci Percobaan dalam Pendidikan
Konsep utama dalam pendidikan adalah menciptakan generasi yang lebih baik. Normatif ini tentu saja harus dijabarkan dalam kriteria-kritera yang lebih kuantitatif, misalnya kemampuan berbahasa, membaca, memahami, mengutarakan kembali dan merangkum informasi. Dalam tataran kemampuan berkomunikasi tersebut, tentu saja, diperlukan kesalihan berfikir dan obyektivitas. Parsialitas yang berangkat dari cita-cita, ide, hingga obsesi, tentu akan mempengaruhi pola bertutur baik lisan maupun non-lisan. Beberapa hal umum yang ditemui dalam pendidikan adalah ketidaksabaran pengajar. Banyak ditemukan sang Pengajar tidak mampu menyelami kemampuan anak didiknya, tidak mau mengerti bahwa setiap manusia adalah unik dalam menerima, menyerap, dan menyebarkan suatu ilmu. Kecenderungan ini menyebabkan timbulnya rasa kecewa dan marah kepada anak didik akan 'ketidakmampuan' dia dalam mengikuti pola pikir sang pengajar. Padahal, hampir semua kecenderungan manusia adalah 'berbuat untuk kebaikan&