Posts

Showing posts from 2016

Membangun Universitas (2): membangun kapasitas dan harmonisasi

Ada banyak jalan ke Roma kata orang, ada banyak cara berkontribusi untuk institusi kata rekan-rekan. Kali ini saya berceloteh mengikuti mata yang masih ' belo ' setelah sore tadi meneguk kopi buatan Pak Askar yang ternyata ampuh mengusir ngantuk. Kopi! Teringat kuliah-kuliah dan berlembar-lembar paper yang mengatakan bahwa kopi terbaik karena melewati proses panjang yang optimal, utamanya saat penyangraian ( roasting ) dan penangasan ( brewing ). Begitu juga dengan kerja-kerja membangun institusi. Institusi semakin baik perlu melewati proses pengembangan yang optimal, utamanya peningkatan kapasitas dan harmonisasi kerja antar lini. Pengembangan kapasitas Faktor determinan pertama adalah kapasitas sumber daya manusia (SDM). Dalam berbagai diskusi yang mengemukakan contoh-contoh kasus, akhirnya tercapai kesimpulan bahwa kualitas produk universitas (lulusan, hasil penelitian, prototipe, kajian kebijakan, dsb) ditentukan dari SDM. Akan halnya sumber daya fasilitas (SDF) juga

"Environmental Neglect" Konsep Pembangunan Nir-Berkelanjutan

Image
Konsep pembangunan dunia dengan 7 sekian miliar manusia telah mengarah pada pencapaian parameter-parameter pembangunan berkelanjutan ( Sustainable Development Goals ). Hingga saat ini, planet yang didiami oleh spesies manusia hanya satu, yaitu bumi. Menyakiti dan merusak bumi sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.  Masih segar dalam ingatan kita, kebakaran (pembakaran?) hutan di Kalimantan dan Sumatera saat el-nino 2015 melanda telah menyebabkan naiknya cemaran "gas rumah kaca" hingga pada level yang sangat membahayakan kesehatan manusia maupun bumi itu sendiri.  Indonesia pada saat itu termasuk sebagai  " top polluters " dunia .  Miris memang, disaat yang sama, kami mendapat kegiatan melakukan penilaian atas " awareness " para pemangku kebijakan terhadap konsep pertumbuhan ekonomi hijau ( Green Economy ) yang sejalan dengan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan beserta parameter-parameter SDGs-nya. Saat melakukan diskusi, salah seorang pimpinan uni

Mengembangkan Sistem Inovasi Daerah secara Tematik (bagian ke-2)

Image
Sistem Inovasi Daerah merupakan suatu peta jalan inovasi yang dikembangkan dan didukung oleh semua elemen yang berada di statu daerah. Tentunya peta jalan ini bersifat "tematik", sejalan dengan kepentingan para pemangku kepentingan (RPJM, kegiatan ekonomi riil, fokus riset, dsb), dan  berkelanjutan. Pemangku Kepentingan Melanjutkan tulisan sebelumnya, tentang membangun sebuah  Sistem Inovasi Daerah , kali ini saya ingin bercerita tentang bagaimana upaya sinkronisasi kegiatan dari keempat pemangku kepentingan inovasi yang terdiri dari Akademisi (Academics), Bisnis/Industri (Business), Pemerintah (Government), dan Komunitas (Community) dalam upaya mencapai sinergi pengembangan inovasi. Keempat pemangku kepentingan utama ini memiliki peran-peran yang saling tidak terpisahkan dalam meningkatkan daya saing bangsa.  Sisi Akademisi berperan sebagai pendukung riset, inovasi, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dan pelaksana inkubasi dalam tataran prototipe produk-p