Posts

Showing posts from April, 2008

Language...

Living in Australia has given me an opportunity to learn English in native environment. It was only 1 year and the goal was to pursue my master's there. I've never imagine the changing paradigm and the habits after living in a all new place, like Australia beforehand. Deepest in my thought, I still feel that I did not change, at least in the way I speak. Hei! That was false! In front of class, I realized that something changed with me. Starting with a very small thing, the way that I speak. For instance, there's a confusion in my head whenever talking about air and air (in Bahasa). Air (English) is translated as udara (in Bahasa), but water (English) means air (Bahasa)! So, I took a shortcut to eliminate this 'brain confusion', I told the student that I am, may be, more comfortable to say udara (Bahasa) with air and air (Bahasa) with water. That is one thing. The other problem occurred in teaching with English literature. There's a temmptation for me to

Diskusi uu-ite

Image
Di Samarinda diadakan acara diskusi uu-ite. Ada 6 pembicara, diantaranya pak Adriyanto yang menyampaikan dampak UU-ITE di dunia internet, tampak sedang menyampaikan presentasinya. Posted using XL GPRS & Sony Ericsson W830i

Hayo cepetan turun, mumpung macet!

Image
Pemandangan sehari-hari di jalan-jalan, penumpang turun di luar terminal. Mereka memanfaatkan situasi macet sekalipun tindakan mereka dapat membahayakan keselamatan diri sendiri ataupun pengguna jalan lainnya.

Jalan-jalan (lagi) ke TMII

Image
Kaka dan Ade senang sekali hari ini, bisa melihat ikan-ikan besar yang dipelihara oleh Wahana Dunia Air Tawar TMII Jakarta. Mereka juga merasakan 'terbang' dengan skylift. Yang jelas hari ini mereka puas!

Ayo siap-siap!

Image
Mendengar kata Samarinda, secara otomatis kedua anakku bersiap-siap membereskan perlengkapan mereka. Ya, mereka sudah mengerti tentang jalan-jalan dan senang naik pesawat. Apalagi di Samarinda mereka bersenang-senang, bepergian naik mobil, bermain di taman hiburan di tepian Mahakam. Namanya juga anak-anak, masa dimana mereka tumbuh dalam suasana ceria..

I miss Sydney

Image
It's already two months since I returned from Sydney. Although I'm happy to meet my family again, I still remember this beautiful city. To be honest, living in a city like Sydney is more peaceful than that in any city here. Watching tv here is similar to have a nightmare, while we still awake. Thats true! The seemingly endless corruption scandal, people' ignorance, or even political intrigue are very obvious, sometimes brutal! That's why I miss Sydney, i miss the peaceful moments there..

Jalan-jalan dengan busway

Image
Sudah lebih dua tahun rasanya busway beroperasi, pelayanannya pun masih serupa dengan yang lalu. AC tetap dingin, kursi-kursi masih tetap baik dan bersih. Penumpangpun duduk dengan nyaman. Akan tetapi, musuh busway sebenarnya adalah vandalisme. Di beberapa stasiun busway banyak ditemukan corat coret, penyok disana-sini, hingga lantai yang hilang digondol maling! Ya, lantainya bolong karena pelat bajanya dicuri. Kapan ya kita bisa sama-sama memelihara harta milik bangsa?

Si kaka belajar komputer

Image
Anakku yang paling besar sudah semakin tertarik dengan komputer. Dia sekarang sudah mulai terampil menggerakkan tetikus. Dalam game yang dimainkannya, Morhuhn, dia sudah bisa mencapai nilai 140-170, sementara rekor ayahnya sekitar 1000. Sebentar lagi, aq sangat yakin, rekor nilai tertinggi bisa dicapainya. Semakin tinggi nilai menunjukkan seberapa cepat refleks dan presisi seseorang dalam menggunakan tetikus. Oh ya dia juga suka menggambar lho. Paint adalah perangkat lunak yang kuintroduksikan. Tapi sepertinya kurang cocok, karena panel-panelnya masih terlampu kecil baginya. Tak apalah, tetap belajar ya nak..

Jakarta yang lengang

Image
Pernah merasakan Jakarta lengang saat business hour seperti di atas? Itu adalah potret Jakarta di daerah glodok, tempat yang biasanya super macet sebelum adanya busway. Agaknya busway memang membawa dampak tersendiri untuk mdngatasi kemacetan Jakarta. Hanya saja untuk kota sesibuk Jakarta, jumlah bis di jalur busway perlu ditambah agar kenyamanan pengguna semakin meningkat. Yup, untuk maju, kita sekarang bukan berfikir asal terangkut. Lebih dari itu, aman dan nyaman juga prasyarat wajib untuk kota yang mengandalkan pemasukan dari sektor jasa seperti Jakarta

Kereta api: kenyamanan dan daya angkut

Image
Ha, bagus juga pakuan yang kunaiki hari ini. Lega, gak banyak pengamen, pedagang, apalagi pengemis. Kondisi kereta pun lumayan bersih lho. Tapi, sebentar dulu.. Ini kalau naik kereta sore dari Bogor ke Jakarta. Saat sore, arus sebaliknya yang ramai. Lebih mirip reperti kacang goreng. Angkutan kereta api adalah cara tercepat untuk pergi pulang di daerah Jabodetabek. Namun banyaknya penumpang tidak sebanding dengan jumlah armada yang tersedia. Ah, seandainya seperti di Sydney yang kereta apinya dua tingkat, mungkin kenyamanan berkereta lebih baik.

Blokir tanpa deadline

Uji coba pemblokiran situs-situs yang dianggap menyediakan tempat untuk dapat diaksesnya termasuk download film FITNA dapat dikatakan sukses di Indonesia. Akan tetapi, sukses juga dibarengi "chaos" yang berkembang akibat kesewenang-wenangan pemerintah (dalam hal ini Menkominfo) dalam memaksakan kehendaknya. Seperti tulisan saya sebelumnya, UU ITE belum resmi diundangkan di lembar negara, PP-pun belum dibuat. Artinya, belum ada aturan baku, sekalipun sudah ketok palu di DPR. Adalah konsumen pengguna internet dapat melakukan somasi dengan beberapa cara: petisi, pengajuan delik hukum, hingga mengajukan "judicial review" atas UU ITE. Beberapa kalangan mengatakan bahwa UU ITE malah akan menurunkan "citra" pemerintahan sekarang. Mengurangi jumlah orang bersimpati, secara politis, berdampak pada turunnya pupolaritas dalam proses pemilu. Namanya juga demokrasi, semua orang berhak menyampaikan pendapatnya. Pendapat seperti apa yang boleh disampaikan ? Tentunya

Pendidikan Pertanian di Simpang Jalan

Berbekal fakta bahwa tidak ada negara yang tangguh tanpa ketahanan pangan yang kuat, adalah jaminan eksistensi pertanian di negara apapun di seluruh dunia. Akan tetapi, mengutip pepatah bahwa hanya satu yang selalu konstan, yaitu perubahan itu sendiri, maka pertanian juga harus mengikuti perkembangan jaman. Reformasi pertanian dimulai sejak derasnya aplikasi teknologi baru yang secara umum bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan output hasil-hasil pertanian. Teknologi tersebut dulunya berkembang di pendidikan pertanian, dalam hal ini perguruan tinggi. Ilmu yang bersumber dari buku-buku teks terus menerus dikembangkan melalui riset, kemudian diimplementasikan di sektor pertanian, dan pada gilirannya digunakan untuk memperbaharui buku-buku teks yang dipelajari oleh generasi selanjutnya. Akselerasi pembelajaran-penerapan-pembaharuan juga amat ditentukan oleh teknologi pendukung dan juga riset-riset di bidang lainnya. Sebagai contoh, saat ini muncul satuan ilmu precission

Mengakali situs yang di blokir

Cerita lama, tapi menjadi sangat relevan bagi kondisi Indonesia saat ini. "Dinding" pembatas internet mulai dipasang, beberapa situs sudah menjadi korban. Bagaimana cara mengakalinya ? Salah satunya dengan menggunakan "Open Proxy" Yaitu mengarahkan browser ke sebuah IP di luar yang tidak diblokir untuk melakukan permintaan ke situs yang diblokir. Jadi Proxy bertindak sebagai perantara antara kita dan situs yang di blokir. Contoh dari open proxy dapat dilihat di: http://www.xroxy.com/proxylist.htm Ah, semakin banyak daftar open proxy yang harus di koleksi nih.

Dan Youtube pun di Blokir

Terhitung sejak kemarin sore, UU ITE menancapkan tajinya bahkan sebelum resmi diberlakukan. Adalah youtube korban pertama pemblokiran situs oleh otoritas (baca: SK Menteri) Belum tercantumnya UU ITE di lembar negara, belum adanya PP yang mengatur tata laksana UU. Jadi atas dasar apa situs tersebut di blokir ? Arogansi pemerintah ? Berkaitan dengan hukum pula, youtube menjawab somasi pemerintah, dasar apa yang akan digunakan pemerintah untuk memblokir situs tersebut ? Seharusnya pemerintah menjawab bahwa dasarnya adalah UU ITE. UU yang "diberlakukan" sejak ketok palu bulan Maret tersebut juga perlu disosialisasikan dengan mereka. Bukan sekesar asal tutup situs saja. Asal muasal pemblokiran youtube adalah termuatnya film FITNA yang dapat diakses oleh masyarakat. Padahal hampir semua pemeluk islam tidak setuju dengan penayangan film itu. Sekalipun demikian "premanisme" asal tutup situs tanpa upaya menjelaskan bahwa UU ITE melarang diaksesnya konten-konten terten