Posts

Showing posts from 2020

3T Pendidikan untuk 4R

Dalam diskusi di sebuah grup WhastsApp yang terdiri dari nama-nama besar, seperti Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Dr Benny Bandanadjaja, Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristekdikti 2014-2019 Dr. Patdono Suwignjo, Prof. Johannes Gunawan, Prof. Bernadette Mulyati Waluyo, Ibu Ani Nurdian Azizah Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kemenristekdikti 2014-2019, dan masih banyak lagi, terbersit ungkapan 3T dan 4R yang menggambarkan bahwa Indonesia tak kalah dalam membangun konsep pendidikan tinggi yang baik. Tiga "T" tersebut berasal dari bahasa jawa: " tatag-teteg-tutug ". Sementara, empat "R" berasal dari bahasa Indonesa: "rasio-raga-rasa-rukun". 3T dalam proses pendidikan Adalah Bapak Agus Nugroho MT, wakil dekan Sekolah Vokasi UGM, yang mengingatkan akan pitutur tatag-teteg-tutug .  Tatag dapat diartikan sebagai tahap inisasi yang dibarengi dengan motivasi yang sungguh-sungguh untuk menunjukkan hasil. Permulaan yang ben

Era Normal Baru Pendidikan Tinggi

Bicara tentang 4.0, kampus merdeka, IT _Fusion_, _embedded learning_, dan segudang jargon lain, semua itu sekarang memang benar-benar  sedang terjadi. Pemicunya tak lain pandemi COVID-19.  Siapa mengira pendidikan harus kembali berbasis keluarga, dilaksanakan dari rumah ke rumah, dan _method of delivery_ menjadi _streamlined_,  _singular_, yakni berbasis virtual. Pandemi yang seakan belum terlihat ujungnya ini akan memaksa universitas, akademi, dan sekolah tradisional untuk beradaptasi. Sebelum memulai apa-apa saja yang akan berubah, perlu diingat: semua prediksi mengandung kecacatan akan  Prediksi yang baik bukanlah yang sekedar tepat, tetapi memberikan ancang-ancang akan kebijakan yang perlu diambil di masa dekat. Nah, apa saja prediksi tentang pendidikan di era normal baru ini? Ada empat poin perubahan sektor pendidikan di era normal baru: (1) otomasi meningkat, kebutuhan staf pendukung berkurang, (2) menguatnya riset - walau peluang semakin selektif, (3) dosen/guru multi talent

Dibalik ranking universitas yang tinggi

Pendahuluan Beberapa ide dari negara sahabat - ada beberapa hal yang menarik sebagai hasil lawatan kami di beberapa negeri. Mungkin sebagian ide ini dapat diterapkan di institusi perguruan tinggi di Indonesia. Akan tetapi, mungkin pula sebagian tidak sesuai dengan "kultur" yang saat ini ada. Peringatan : tulisan ini mungkin membuat panas, tapi sekali lagi ini adalah proses bisnis perguruan tinggi di negeri-negeri orang. Secara cepat, ide-ide itu terdiri dari (A) rotasi pimpinan, pengajar antar perguruan tinggi dan klasifikasi perguruan tinggi, (B) fokus anggaran pada prestasi tridarma: penelitian (publikasi, impact dan sitasinya), pengabdian masyarakat (komunitas, UKM, masyarakat luas), dan pengajaran, (C) sistem akademik yang ketat dan interkoneksitas berbasis IT, (D) internasionalisasi standar pelayanan dan bahasa untuk tenaga kependidikan/staf adminiatratif, dan (E) kerjasama lintas PT dalam kluster yang sama. A. Rotasi pimpinan, pengajar antar perguruan tinggi dan kl